Manajemen bus TransJ terus memperkuat armadanya untuk melayani penumpang
angkutan berongkos Rp 3.500 itu. 158 Bus gandeng baru akan didatangkan.
Sayangnya, bahan bakar bus baru ini solar, bukan lagi gas yang lebih
ramah lingkungan, seperti armada sebelumnya.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan pengadaan bus gandeng baru sejumlah 158 bus untuk koridor 1, 2 dan 3 tahap kedua. Kali ini rencananya jenis bus yang akan ditambah menggunakan bahan bakar solar, tidak berbahan bakar gas lagi," kata Kepala Unit Pelaksana (UP) TransJakarta Busway M Akbar dalam siaran tertulis, Rabu (31/9/2012).
Akbar mengatakan, memburuknya layanan bus TransJ satu faktornya disebabkan masalah ketersediaan bahan bakar gas (BBG). Hal inilah yang menyebabkan bus TransJ akan beralih dari gas ke solar.
Akbar mengatakan, buruknya kondisi BBG ini sudah berlangsung selama 6 tahun, sejak tahun 2006, ketika TransJ mulai menggunakan bus berbahan bakar gas di koridor 2 dan 3.
"Bus TransJakarta menilai kurang adanya keseriusan dan dukungan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyediaan gas," katanya.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan pengadaan bus gandeng baru sejumlah 158 bus untuk koridor 1, 2 dan 3 tahap kedua. Kali ini rencananya jenis bus yang akan ditambah menggunakan bahan bakar solar, tidak berbahan bakar gas lagi," kata Kepala Unit Pelaksana (UP) TransJakarta Busway M Akbar dalam siaran tertulis, Rabu (31/9/2012).
Akbar mengatakan, memburuknya layanan bus TransJ satu faktornya disebabkan masalah ketersediaan bahan bakar gas (BBG). Hal inilah yang menyebabkan bus TransJ akan beralih dari gas ke solar.
Akbar mengatakan, buruknya kondisi BBG ini sudah berlangsung selama 6 tahun, sejak tahun 2006, ketika TransJ mulai menggunakan bus berbahan bakar gas di koridor 2 dan 3.
"Bus TransJakarta menilai kurang adanya keseriusan dan dukungan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyediaan gas," katanya.
0 komentar:
Post a Comment