Sup sirip hiu (shark fin soup) merupakan hidangan asal Cina yang disajikan pada saat istimewa, seperti acara pernikahan. Di Amerika, harganya bisa mencapai hampir Rp 1 juta per mangkuk. Selain menjadi lambang kekayaan, konon sup sirip hiu juga mengandung berbagai manfaat kesehatan.
Namun, kini sirip hiu mulai langka. Para aktivis lingkungan memprotes perburuan hiu demi siripnya. Beberapa negarapun melarang peredaran bagian tubuh ikan buas ini. Sementara itu, permintaan tetap tinggi. Makanya, penjual sup sirip hiu di dataran Cina mencari akal dengan membuat sirip hiu imitasi.
Stasiun berita Cina CCTV Focus menginvestigasi penjualan sirip hiu imitasi di tempat makan di Beijing, Guangdong, Zhejiang, dan Fujian. Dikatakan bahwa 40% sirip hiu yang disantap di Cina adalah imitasi.
Tiruannya terbuat dari tepung, gelatin, sodium, dan berbagai jenis bahan kimia lain, sehingga terasa kenyal dan berlendir seperti sirip hiu asli. Adapula yang membuatnya dengan gelatin, kedelai, bahkan bihun agar harganya dapat ditekan. Di sana, semangkuk sup sirip hiu imitasi dijual dengan harga 150 yuan (sekitar Rp 233 ribu).
Mungkin sirip hiu palsu ini dapat menyelamatkan populasi hiu langka. Namun, efeknya bagi manusia tak kalah buruk. Ternyata, bahan kimia yang digunakan untuk membuat sirip hiu imitasi seringkali beracun. Menurut artikel yang dilansir Huffington Post (10/01/13), zat ini dapat merusak paru-paru dan organ lain pada orang yang mengonsumsinya.
0 komentar:
Post a Comment