
Sistem
Kalender Jawa berbeda dengan Kalender Hijriyah, meski keduanya memiliki kemiripan. Pada abad ke-1, di Jawa diperkenalkan sistem penanggalan
Kalender Saka (berbasis Matahari) yang berasal dari
India. Sistem penanggalan ini digunakan hingga pada tahun
1625 Masehi (bertepatan dengan tahun 1547 Saka),
Sultan Agung
mengubah sistem Kalender Jawa dengan mengadopsi Sistem Kalender
Hijriah, seperti nama-nama hari, bulan, serta berbasis lunar
(komariyah). Namun demikian, demi kesinambungan, angka tahun saka
diteruskan, dari 1547 Saka Kalender Jawa tetap meneruskan bilangan tahun
dari 1547 Saka ke 1547 Jawa.
Berbeda dengan Kalender Hijriah yang murni menggunakan visibilitas
Bulan (
moon visibility) pada penentuan awal
bulan (
first month), Penanggalan Jawa telah menetapkan jumlah hari dalam setiap bulannya.
Wikipedia dan beberapa sumber.
0 komentar:
Post a Comment