Posted by Tuti R.Lestari, minggu, 8 Mei 2011.
Sejarah ilmu pada dasarnya merupakan  
sejarah pikiran umat manusia terlepas dari asal usul kebangsaan maupun  
asal mula negara, dan pembagian lintasan sejarah ilmu yang paling tepat 
 adalah menurut urutan waktu dan bukan berdasarkan pembagian negara,  
lintasan sejarah ilmu terbaik mengikuti pembagian kurun waktu dari satu 
 zaman yang terdahulu ke zaman berikutnya, zaman tertua dari pertumbuhan
  ilmu adalah zaman kuno yang merentang antra tahun kurang lebih  4000  
SM-400M. Zaman kuno ini dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
- ± 4000- 6000 s.M : Masa Mesir dan Babilon
 - 600-30 s.M : Masa Yunani Kuno
 - 30 SM-400 M : Masa Romawi
 
Di
 mesir mulai tumbuh berbagai gagasan  ilmiah dari pengetahuan 
arsitektur, ilmu gaya, ilmu hitung, ilmu ukur.  Semua ilmu ini penting 
untuk keperluan membangun berbagai kuil, istana,  dan piramid. Ilmu 
bedah dan ilmu kedokteran juga mulai dikembangkan di  Mesir, di 
Babilonia dikembangkan berbagai gagasan ilmiah  dari ilmu  bintang dan 
ilmu pasti. Suatu hal lain yang perlu diketahui bahwa masih  melekat 
pada pertumbuan ilmu pada masa yang pertama ini adalah adanya  
penjelasan penjelasan yang persifat gaib. Pada masa berikutnya di Yunani
  Kuno antara tahun 600-30 S.M mengenal siapa para pengembang ilmu serta
  tempat dan tahun kelahirannya.
Ada dua jenis ilmu yang dipelajari yang pada waktu itu mendekati kematangannya, pertama,
  ilmu kedokteran, praktek yang setidaknya mencoba menerapkan metode 
yang  berdisiplin dalam pengamatan dan penarikan kesimpulan, dan  kedua, geometri,
  yang sedang mengumpulkan setumpukan hasil di seputar hubungan-hubungan
  antara ilmu hitung yang disusun secara khusus dan sedang mendekati  
masalah-masalah struktur logis serta masalah-masalah definisi.  
Imuwan-ilmuwan yang terkemuka pada waktu itu di antaranya adalahThales  
(±525-654 s.M.) merupakan ilmuwan yang pertama di dunia karena ia  
memplopori tumbuhnya Ilmu Bintang, Ilmu Cuaca, Ilmu Pelayaran, dan Ilmu 
 Ukur dengan berbagai ciptaaan dan penemuan penting. Ilmuwan Yunani Kuno
  kedua adalah Pythagoras (578?-510 s.M.) merupakan ahli Ilmu Pasti.  
Ilmuwan Yunani Kuno yang ketiga adalah Democritus (±470-±400 s.M.),  
gagasan ilmiahnya yang terkenal ialah tentang atom.
Perkembangan
 ilmu pada Masa berikutnya  adalah Masa Romawi yang merupakan masa 
terakhir dari pertumbahan ilmu  pada Zaman Kuno dan merupakan masa yang 
paling sedikit memberikan  sumbangsih pada seajarah ilmu dalam Zaman 
Kuno. Namun bangsa Romawi  memiliki kemahiran dalam kemampuan 
keinsinyuran dan keterampilan  ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan
 pemerintahan. Bangsa ini tidak  menekankan soal-soal praktis dan 
mengabaikan teori ilmiah, sehingga  pada masa ini tidak muncul ilmuwan 
yang terkemuka. Perkembangan  berikutnya pada zaman pertengahan, ribuan 
naskah pengetahuan dari Zaman  Yunani Kuno yang terselamatkan dan 
diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh  cendekiawan Muslim dan sebagian 
ditambahi catatan ulasan, abad VII dan  VIII Kaum Muslim meguasai 
wilayah-wilayah Asia Kecil sampai Mesir dan  Spanyol. Kota-kota yang 
merupakan pusat-pusat kebudayaannya ialah  Bagdad, Damaskus, Kairo, 
Kordoba, dan Toledo. Ilmuwan-ilmuwan Muslim  yang terkenal seperti 
Al-Razi (865-925) dan Ibnu Sina (980-1037) adalah  ahli ilmu Kedokteran,
 Jabir ibn Hayyan (±721-±815) dalam Pengetahuan  Kimia dan obat-obatan, 
serta dalam Ilmu Penglihatan oleh Ibn al-Haytham  (965-1038).
Pada
 abad XI bangsa-bangsa Eropa Utara  berangsur-angsur mengetahui 
perkembangan pengetahuan ilmiah yang  berlagsung di daerah Muslim. Dan 
dengan sebab itu Abad XIV-XVI dikenal  Zaman Pencerahan (renaissance)
 di Eropa, ditandai dengan  kelahiran kembali semua ilmiah maupun 
pengetahuan kemanusiaan dari Masa  Yunani Kuno. Ilmuwan yang terkemuka 
saat itu ialah Nicolaus Copernicus  (1473-1543) seorang peletak dasar 
Ilmu Bintang Modern. Lainnya adalah  Andreas Vesailus (1514-1564) ahli 
Ilmu Urai Tubuh Modern. Dengan  berakhirnya Zaman Pencerahan dunia 
memasuki Zaman Modern mulai Abad  XVII, pengertian ilmu yang modern dan 
berlainan dengan ilmu lama atau  klasik mulai berkembang dalm abad ini. 
Perkembangan ini terjadi karena  perkembangan 3 hal, yaitu perubahan 
alam pikiran orang, kemajuan  teknologi, dan lahirnya tata cara ilmiah. 
Pada Zaman ini banyak  melahirkan ilmuwan dengan teori baru di bidang 
ilmu pengetahuan yang  beragam. Misal, Isaac Newton (1642-1727) penemu 
Kaidah Gaya Berat dan  Teori Butir Cahaya, Thomas Robert Malthus 
(1766-1834) Teori  Kependudukan. Setelah memasuki Abad XX pertumbuhan 
ilmu di dunia  mengalami ledakan, karena boleh dikatakan setiap tahun 
puluhan penemuan  hasil penelitian para ilmuwan muncul.
Sumber:
Ravertz, Jerome R. 2007. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
The Liang Gie. 1998. Lintasan Sejarah Ilmu. Yogyakarta: PUBIB.
By:http://endralife.co.cc/2010/07/sejarah-ilmu-pengetahuan/



0 komentar:
Post a Comment